Jumat, 01 Februari 2013

Bromo


Gunung Bromo
Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.
Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
  • Bromo sebagai gunung suci
Bagi penduduk Bromo, suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa. 
  • Transportasi
Untuk sampai ke Gunung Bromo, Anda dapat terbang dari bandara internasional Juanda Surabaya. Sriwijaya Air terbang dua kali sehari dari Jakarta ke Malang.
Dari sana, Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo dengan memesan travel agent atau mengendarai mobil dengan rute Surabaya-Pasuruan-Wonokitri-Gunung Bromo.  Perjalanaan ini menghabiskan waktu 2 sampai 3 jam.
Terdapat tiga pintu masuk lain selain jalur di atas, yaitu Desa Cemorolawang bila Anda melalui jalur lewat Probolinggo, Desa Ngadas bila Anda melalui jalur lewat Malang, dan Desa Burno bila lewat jalur dari Lumajang. Kesemua jalur ini dapat ditempuh dengan nyaman di atas kendaraan roda empat.
Biasanya rute-rute atau jalur yang digunakan ialah:
1. Pasuruan – Warung Dowo – Tosari – Wonokitri – Gunung Bromo, berjarak 71 km.
2. Malang – Tumpang – Gubuk Klakah – Jemplang – Gunung Bromo, berjarak 53 km.
3. Malang – Purwodadi – Nongkojajar – Tosari – Wonokitri – Penanjakan, berjarak 83 km.

Agar sampai tepat waktu untuk melihat sunrise, sebaiknya Anda berangkat dengan sedikit perhitungan waktu, atau dapat menginap di salah satu hotel di Prigen, Tretes untuk memastikan Anda berada di lereng kawah sebelum sunrise.
Saat di Bromo, bila Anda tidak menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan 4X4 selalunya tersedia untuk membawa Anda dengan penyewaan yang cukup lumrah untuk mendapatkan pengalaman lain seperti ini. Memang agak mahal bila pergi dan menanggung semua biayanya sendiri. Saat berkelompok, beban biaya akan semakin ringan.

  • Kuliner
Sedikit sulit untuk mendapatkan makanan di daerah inti taman nasional. Namun jika Anda lupa membawa makanan, restoran-restoran dekat Gunung Bromo buka dari pukul 3 pagi hingga 9 malam di Desa Wonokitri, daerah Pasar Tosari. Warung-warung dan restoran-restoran tersebut menyediakan berbagai macam makanan khas Indonesia seperti ketoprak, nasi goreng, rujak cingur, bandrek, dan banyak lagi yang lainnya.
Ada banyak guesthouse dan hotel sederhana di sekitar Gunung Bromo. Guesthouse Bromo terletak di Ngadisari berjarak 3 km dari lereng kawah atau Anda dapat memilih hotel lain di Cemorolawang yang terletak di lereng kawah.
Anda juga dapat menginap di Tretes, Pasuruan, atau Malang. Inilah kota-kota terdekat ke Bromo dengan resor sejuk bernuansa pegunungan. Selain itu ada juga banyak hotel bagus yang menawarkan pemandangan spektakuler Gunung Semeru dan Gunung Arjuna.
Silakan lihat juga: 
  • Akomodasi
1.    Java Banana Bromo
    Jl. Raya Bromo, Sukapura, Probolinggo  67254
    Telp.: 0335 541 193
    Fax.: 0335 541 157
2.    Bromo Cottages
    Tosari, Pasuruan 67177
    Telp.: 0343 571 222
    Fax.: 0343 571 333
    Email: info@bromocottages.com
3.    CafĂ© Lava Hotel
    Cemorolawang
    Telp./ Fax: 0341 541 020
4.    Lava View Cottage Bromo
    Cemorolawang
    Telp. / Fax: 0341 541 147
5.    Hotel Bromo Permai
    Cemorolawang
    Telp./ Fax: 0341 541 021
Website berikut dapat membantu Anda untuk membuat keputusan dimana akan menginap: http://www.wisatamalang.com/hotel/bromo.html itu ada juga banyak hotel bagus yang menawarkan pemandangan spektakuler Gunung Semeru dan Gunung Arjuna.

  •    Tips
Suhu udara di Gunung Bromo berkisar antara 3°-20° celcius, namun dapat berada beberapa derajat di bawah nol selama musim kemarau. Jika Anda tidak kuat dengan udara dingin, sebaiknya Anda membawa jaket, sarung tangan, dan topi atau penutup kepala lainnya. Setelah matahari terbit cuacanya dengan cepat menjadi cukup panas di sini.
Jangan lupa membawa kamera atau handycam agar Anda dapat menangkap momen keindahan alam yang menakjubkan ini.
Dari Penanjakan ke Lautan Pasir, rute sangat curam, sehingga kendaraan roda empat biasa tidak disarankan. Berkuda, jalan kaki, atau menyewa kendaraan  4X4 dari pemandu wisata dapat menjadi alternatif.
  • Aktivitas 
  1.  Menyaksikan matahari terbit yang spektakuler dari Gunung Bromo merupakan puncak dari wisata di Bromo.
  2. Datanglah pada bulan Kasada/ke-sepuluh (biasanya bulan September-November) dan saksikan festival Kasada tahunan dimana suku Tengger datang ke Bromo melemparkan sesajen yang terdiri dari sayuran, ayam, dan uang ke dalam kawah gunung berapi.
  3. Berkuda di atas lautan pasir yang hanya dimiliki taman nasional ini merupakan pengalaman tak berbanding. Lautan pasir ini begitu luas dan dengan ketinggian 2.392 meter, keunikan alam ini hanya ada di Indonesia. Lautan pasir ini terlihat mengagumkan saat matahari menyapukan sinarnya yang kejinggaan di pagi hari, terlihat jelas dari Cemorolawang, salah satu pintu masuk kawasan taman nasional ini.
  4. Para pendaki Gunung Semeru, selalunya melakukan detour ke beberapa danau dingin yang selalu berkabut, yaitu Ranu Pani, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo. Hal ini merupakan sebuah pengalihan fokus perjalanan yang mengesankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar